bbj-logoBerbagi Bites Jogja

Home > Artikel > Food Waste Juga Persoalan Moral, Kok bisa? 

Food Waste Juga Persoalan Moral, Kok bisa? 

15 Sep 2025

Food waste atau makanan terbuang merupakan salah satu permasalahan global terutama dalam bidang pangan dunia. Menurut Food and Agriculture Organization (FAO), sekitar sepertiga makanan yang telah diproduksi di dunia hilang atau terbuang setiap tahunnya. 

Jumlah ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat mengenai food waste masih begitu kurang. Padahal jumlah yang besar ini cukup untuk memberi makan miliaran orang kelaparan. Peristiwa ini memperlihatkan paradoks yang besar: di satu sisi terdapat surplus pangan yang berakhir menjadi sampah, sementara di sisi lain masih banyak masyarakat yang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar nutrisinya. . 

Persoalan ini tidak hanya menimbulkan persoalan teknis dalam distribusi pangan, tetapi juga persoalan etis dan ekologis yang mendalam

Etika Lingkungan membantu memperluas pemahaman kita mengenai food waste. Dari perspektif antroposentris, membuang makanan berarti mengabaikan kebutuhan manusia yang kelaparan. Sedangkan, dari sudut pandang ekosentris, membuang makanan juga berarti mengabaikan nilai intrinsik alam dan makhluk hidup lain yang menjadi bagian dari produksi pangan.

Hans Jonas, beranggapan bahwa manusia memiliki kewajiban moral untuk menjaga agar tindakannya tidak merusak keberlangsungan hidup generasi mendatang. Membuang makanan, dengan implikasi yang disebabkan bertentangan dengan tanggung jawab tersebut. 

Permasalahan mengenai food waste menjadi salah satu problematika yang masuk ke dalam program SDGs (Sustainable Development Goals) atau Tujuan Berkelanjutan yang menjadi agenda penting PBB. Upaya pengurangan food waste diharapkan mampu untuk mengurangi dampak buruk seperti emisi rumah kaca dan produksi metana yang dihasilkan dari pembusukan pembuangan sampah. 

Produksi makanan menyumbang antara 19-33% emisi global dan sekitar 70% penggunaan air tawar untuk pertanian. Maka, ketika makanan dibuang, tidak hanya nutrisi yang hilang, tetapi juga seluruh sumber daya, semacam air, tanah, energi dan tenaga kerja ikut terbuang sia-sia. Dalam perspektif Etika Lingkungan hal ini adalah bentuk kegagalan moral dalam mengelola sampah. 

Bagaimana bisa masalah food waste menjadi masalah etika yang bersangkutan dengan moral?

Dalam Barnhill & Civita disebutkan bahwa, (1) food waste mempercepat kerusakan lingkungan dan perubahan iklim yang mampu membahayakan generasi kini dan mendatang. (2) meningkatkan beban etis dari produksi pangan karena setiap makanan yang dibuang menyumbang dampak buruk seperti kerusakan lahan, erosi tanah, polusi air, dan hilangnya keanekaragaman hayati. (3) Membuang makanan juga berarti telah menghilangkan kesempatan untuk memberi makan orang yang membutuhkan, sehingga hal ini menyoroti isu keadilan sosial.

Dengan demikian, membuang makanan bukanlah tindakan yang netral, melainkan sebuah keputusan moral yang berdampak besar bagi lingkungan dan sesama manusia.

Penulis: Ginanita Zelda 

Referensi

Barnhill, A., & Civita, N. (2020). Food Waste: Ethical Imperatives & Complexities. Physiology & Behavior, 223, 112927. https://doi.org/10.1016/j.physbeh.2020.112927
1-s2.0-S0031938420302419-main

FAO. (2011). Global Food Losses and Food Waste – Extent, Causes and Prevention. Rome: FAO.

FAO. (2019). The State of Food and Agriculture: Moving Forward on Food Loss and Waste Reduction. Rome: FAO.