Home > Artikel > Bukan Sekadar Memasak: Lawan Food Waste Bersama BRSPA Melalui Open Kitchen
Bukan Sekadar Memasak: Lawan Food Waste Bersama BRSPA Melalui Open Kitchen
19 Jan 2025

Kilas balik aksi Berbagi Bites Jogja (BBJ) dalam kegiatan Open Kitchen di Balai Rehabilitasi Sosial dan Pengasuhan Anak (BRSPA), Gunung Kidul, Yogyakarta, pada Minggu, 19 Januari 2025. Dalam kegiatan ini, BBJ mengolah food surplus dari perusahaan frozen food Boyolali berupa daging ayam sejumlah 1,8 kg. Tawa lepas terekam oleh anak-anak dan para remaja di BRSPA melalui aksi memasak bersama teman-teman volunteers BBJ. Selain kegiatan Open Kitchen, terdapat juga sosialisasi yang dibawakan oleh Ibu Ika Kurniati selaku founder BBJ mengenai pentingnya meminimalisasi sisa makanan atau food waste.
Mengulik Arti Penting dari Kegiatan Open Kitchen
Dalam sosialisasi yang dibawakan, teman-teman BRSPA diperkenalkan dengan Open Kitchen, yaitu kegiatan memasak bersama dengan memanfaatkan food surplus dari pendonor. Kreativitas dan kebahagiaan terukir dalam kegiatan kali ini. Lalu, mengapa harus menggunakan food surplus? Sesuai dengan misi utama BBJ, menjembatani antara pendonor dan kontributor untuk menciptakan dampak positif dan berkelanjutan dalam bidang lingkungan dan kemanusiaan. Kontributor yang dimaksud adalah food heroes atau penyelamat makanan dan siapa pun dapat berperan sebagai food heroes.

Menciptakan Lingkungan yang Berkelanjutan dengan Menekan Jumlah Food Waste
Keberadaan food waste menjadi ‘ancaman besar’ yang tak bisa diabaikan. Menurut laporan indeks dari United Nations Environment Programme, pada tahun 2024 Indonesia menghasilkan food waste mencapai 14,73 juta ton per tahun. Angka ini menjadi potret ancaman nyata dan tidak ada alasan bagi kita semua untuk abai terhadap kondisi ini. Kelaparan, kerusakan lingkungan, bencana alam, bahkan kematian dapat ‘menghantui’ kehidupan masyarakat apabila tidak segera diatasi.
Penyaluran dan pengolahan food surplus menjadi salah satu langkah dalam menekan jumlah food waste. Kontribusi yang dilakukan oleh teman-teman BRSPA dan BBJ dalam open kitchen dapat memberikan dampak yang sangat besar bagi keberlangsungan lingkungan dan sosial.

Perlunya Kesadaran Diri dalam Mencegah Keberadaan Food Waste
“Habiskan Makananmu!”, ujar Ibu Ika dalam kegiatan sosialisasi tak hanya sekadar menghabiskan makanan, tetapi juga memahami makna penting bahwa seiring waktu berjalan, makanan yang tersisa di piring dapat menumpuk dan mencemari lingkungan. Selain menghabiskan makanan, teman-teman dapat menerapkan beberapa aksi, seperti memilih makanan sesuai kebutuhan, membeli makanan secukupnya, menyimpan makanan dengan baik dan benar, mendonasikan makanan berlebih kepada yang membutuhkan, dan mengubah limbah makanan menjadi kompos. Mungkin solusi ini terkesan sepele, tetapi jika seluruh masyarakat menerapkannya, perlahan-lahan permasalahan terkait food waste dapat kita atasi bersama.
Kegiatan BBJ seperti Open Kitchen membuktikan bahwa kepedulian terhadap lingkungan dan sesama bisa dimulai dari dapur. Dengan kolaborasi, edukasi, dan aksi nyata, kita semua dapat menjadi food heroes yang tidak hanya menyelamatkan makanan, tetapi juga masa depan.
Penulis: Annisa Aprilia Lestari
Referensi:
United Nations Environment Programme. (2024). Food Waste Index Report 2024. Diakses pada 14 Juni 2025 dari https://www.unep.org/resources/publication/food-waste-index-report-2024